Skip to main content

Sifat 20

 Dikatakan bahawa Nabi SAW bersabda:

مَنْ عَرَفَ نَفْسَهُ فَقَدْ عَرَفَ رَبَّهُ

Maksudnya: “Sesiapa yang kenal dirinya maka dia telah mengenal Allah”.

Pendapat Ulama Berkaitan Hadith Ini


Antara pendapat para ulama’ berkaitan hadith ini:

Imam al-Saghani menyatakan ia bukan daripada Rasulullah SAW. [Lihat: al-Maudhu’at, 35]

Imam al-Suyuthi mengatakan hadith ini bathil dan tidak sahih. [Lihat: al-Tadrib al-Rawi, 2/167]

Imam al-Zurqani mengatakan ia bukan hadith. [Lihat: Mukhtasar al-Maqasid, 1052]

Syeikh Mulla Ali al-Qari menilai hadith ini sebagai tiada asal baginya. [Lihat: al-Asrar al-Marfu’ah, 337]


Akan tetapi di dalam nas ilahi, Allah SWT menuntut hamba-hambanya untuk sentiasa melihat dan berfikir dengan apa yang terdapat pada diri mereka. Ini dapat dilihat berdasarkan firman Allah SWT:


وَفِي أَنفُسِكُمْ ۚ أَفَلَا تُبْصِرُونَ

Maksudnya: “Dan juga pada diri kamu sendiri. Maka mengapa kamu tidak mahu melihat serta memikirkan (dalil-dalil dan bukti itu)?”. [al-Zariyat:21]

Menurut Imam al-Thabari, makna “pada diri kamu” adalah wahai sekalian manusia pada diri kamu itu terdapat tanda dan pengajaran yang menunjukkan akan keesaan (kebesaran) Penciptamu. Selain itu, sesungguhnya tiada Tuhan bagimu selain daripada-Nya dan tidak ada sesuatu yang dapat menandingi ciptaan-Nya sebagaimana kamu (diciptakan). Manakala makna “tidakkah engkau melihatnya” bermaksud tidakkah engkau melihat padanya (penciptaanmu) lalu engkau berfikir akannya maka engkau mengetahui akan hakikat keesaan (kebesaran) Penciptamu iaitu Allah SWT. [Lihat: Tafsir al-Thabari, 21/519]

Sumber: https://muftiwp.gov.my/ms/artikel/irsyad-al-hadith/1132-irsyad-al-hadith-siri-ke-102-siapa-yang-mengenali-dirinya-maka-dia-mengenali-allah


Kebanyakan dari umat islam di Dunia memilih untuk mendalami sifat 20 sebagai permulaan mengenal diri, Jadi sebagai sorang yang juga sedang mencari Akan diri ini dapat lah Kira nya huraian secara ringkas tentang perkara sifat 20,

Berikut adalah penjelasan yang lebih terperinci mengenai Sifat 20 Allah, termasuk contoh, pemahaman, dan relevansi dalam kehidupan seharian, serta nas dan hadis yang mendukung:

1. Wujud (Ada)

- **Definisi**: Wujud bermaksud Allah itu ada, dan keberadaan-Nya adalah suatu yang pasti.

- **Pemahaman**: Keyakinan akan wujud Allah adalah asas dalam agama. Segala yang ada adalah ciptaan-Nya, dan Dia adalah Pencipta yang tidak dicipta.

- **Nas**: 

  - "Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang Kekal." (Surah Al-Baqarah, 2:255)

- **Hadis**: "Allah berkata: ‘Aku adalah yang pertama dan tiada yang ada sebelum-Ku.’" (Hadis ini tidak terdapat dalam koleksi hadith yang sahih tetapi menggambarkan hakikat keberadaan Allah.)

- **Relevansi**: Memahami wujud Allah memberi keyakinan kepada kita untuk bergantung kepada-Nya dalam segala hal.


2. Baqa' (Kekal)

- **Definisi**: Kekalan Allah, yang bermaksud Dia tidak akan mati dan tidak akan hilang.

- **Pemahaman**: Segala ciptaan akan hancur, tetapi Allah tetap ada selama-lamanya.

- **Nas**: 

  - "Segala sesuatu yang ada di muka bumi akan binasa; dan akan kekal wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan." (Surah Ar-Rahman, 55:26-27)

- **Hadis**: "Setiap yang ada pasti binasa, kecuali wajah-Nya." (Hadis Sahih, Abu Daud)

- **Relevansi**: Mengetahui kekalan Allah memberi ketenangan bahawa Dia sentiasa ada untuk kita.


3. Mukhalafah lil Hawadith (Berbeza dengan Makhluk)

- **Definisi**: Allah tidak serupa dengan makhluk-Nya. Dia memiliki sifat yang unik dan tidak ada yang dapat disamakan dengan-Nya.

- **Pemahaman**: Segala sifat dan tindakan Allah tidak boleh dibandingkan dengan ciptaan-Nya.

- **Nas**: 

  - "Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Surah Ash-Shura, 42:11)

- **Hadis**: "Janganlah kalian membuat perbandingan antara Allah dan sesuatu." (Hadis Hasan, Ahmad)

- **Relevansi**: Memahami sifat ini membantu kita tidak melakukan syirik dan menyembah Allah dengan cara yang benar.


4. Qidam (Azali)

- **Definisi**: Allah tidak mempunyai permulaan; Dia selalu ada tanpa awal.

- **Pemahaman**: Tidak ada yang mencipta Allah, Dia wujud dengan sendirinya.

- **Nas**: 

  - "Dia adalah Yang Awal dan Yang Akhir." (Surah Al-Hadid, 57:3)

- **Hadis**: "Engkau adalah yang Awal, tiada yang mendahului-Mu; dan Engkau adalah yang Akhir, tiada yang mengakhiri-Mu." (Hadis Hasan, Muslim)

- **Relevansi**: Keyakinan ini membantu kita memahami keberadaan Allah sebagai Pencipta yang abadi.


5. Sebat (Abadi)

- **Definisi**: Allah tidak mempunyai akhir; Dia akan sentiasa ada.

- **Pemahaman**: Setelah kiamat, Allah akan terus wujud tanpa henti.

- **Nas**: 

  - "Dia tidak akan meninggalkan ciptaan-Nya dan tidak akan binasa." (Surah Al-Kahf, 18:46)

- **Hadis**: "Setiap makhluk akan binasa, kecuali Allah." (Hadis Sahih, Al-Bukhari)

- **Relevansi**: Mengingat bahawa Allah kekal memberi harapan kepada kita dalam saat-saat sukar.


6. Qudrat (Maha Berkuasa)

- **Definisi**: Allah memiliki kekuasaan mutlak atas segala sesuatu.

- **Pemahaman**: Tiada sesuatu pun yang dapat menghalang kehendak-Nya.

- **Nas**: 

  - "Dan Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu." (Surah Al-Baqarah, 2:20)

- **Hadis**: "Allah berfirman: ‘Aku adalah Tuhan yang berkuasa, tiada yang mustahil bagi-Ku.’" (Hadis, Ahmad)

- **Relevansi**: Memahami kuasa Allah menguatkan iman kita bahawa Dia dapat memenuhi segala doa kita.


7. Iradah (Maha Menghendaki)

- **Definisi**: Allah memiliki kehendak yang mutlak dan segala sesuatu berlaku mengikut kehendak-Nya.

- **Pemahaman**: Tiada sesuatu yang berlaku tanpa izin-Nya.

- **Nas**: 

  - "Dan jika Allah menghendaki, Dia akan memberikan petunjuk kepada kamu semua." (Surah Al-Baqarah, 2:272)

- **Hadis**: "Tidak ada sesuatu yang berlaku tanpa kehendak Allah." (Hadis Sahih, Al-Bukhari)

- **Relevansi**: Mengetahui bahawa segalanya dalam kehendak Allah membantu kita menerima ketentuan-Nya dengan sabar.


8. Ilmu (Maha Mengetahui)

- **Definisi**: Allah mengetahui segala sesuatu, termasuk yang tersembunyi di dalam hati manusia.

- **Pemahaman**: Ilmu Allah meliputi segala aspek kehidupan.

- **Nas**: 

  - "Dan Allah mengetahui segala yang kamu kerjakan." (Surah Al-Baqarah, 2:77)

- **Hadis**: "Allah mengetahui apa yang ada dalam hati hamba-Nya." (Hadis Sahih, Al-Bukhari)

- **Relevansi**: Kesedaran bahawa Allah mengetahui setiap tindakan kita mendorong kita untuk berbuat baik dan menjauhi kejahatan.


9. Hayat (Maha Hidup)

- **Definisi**: Allah memiliki kehidupan yang sempurna dan tidak ada yang mati.

- **Pemahaman**: Kehidupan Allah tidak sama dengan kehidupan makhluk.

- **Nas**: 

  - "Allah, tidak ada Tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup, Yang Kekal." (Surah Al-Baqarah, 2:255)

- **Hadis**: "Allah adalah Maha Hidup, tidak ada yang layak disembah selain-Nya." (Hadis Sahih, Al-Bukhari)

- **Relevansi**: Menghargai kehidupan dan memanfaatkan setiap saat untuk beribadah kepada-Nya.


10. Sama' (Maha Mendengar)

- **Definisi**: Allah mendengar segala suara, baik yang keras mahupun yang lembut.

- **Pemahaman**: Tidak ada suara yang terlepas dari pendengaran Allah.

- **Nas**: 

  - "Dan Allah mendengar suara kalian." (Surah Al-Anfal, 8:24)

- **Hadis**: "Sesungguhnya Allah mendengar doa hamba-Nya." (Hadis Sahih, Al-Bukhari)

- **Relevansi**: Memahami bahawa Allah mendengar segala doa kita memberi keyakinan kepada kita untuk sentiasa berdoa.


11. Basar (Maha Melihat)

- **Definisi**: Allah melihat segala yang berlaku tanpa terlepas pandang.

- **Pemahaman**: Tiada tindakan yang tersembunyi dari pandangan Allah.

- **Nas**: 

  - "Dan Allah melihat apa yang kamu kerjakan." (Surah Al-Baqarah, 2:110)

- **Hadis**: "Allah melihat segala sesuatu yang dilakukan oleh makhluk-Nya." (Hadis Hasan, Muslim)

- **Relevansi**: Kesedaran bahawa Allah melihat setiap perbuatan kita mendorong kita untuk berkelakuan baik.


12. Kalam (Maha Berbicara)

- **Definisi**: Allah berbicara melalui wahyu dan petunjuk-Nya.

- **Pemahaman**: Kalam Allah tidak terhad kepada suara tetapi merangkumi kitab-kitab-Nya.

- **Nas**: 

  - "Allah berbicara dengan Nabi-Nya." (Surah Al-Nisa, 4:164)

- **Hadis**: "Allah berfirman kepada Musa, ‘Aku berbicara kepadamu.’" (Hadis Sahih, Al-Bukhari)

- **Relevansi**: Mengetahui bahawa Allah berbicara melalui wahyu membantu kita menghargai Al-Qur'an.


13. Sifat-sifat Kesempurnaan

- **Definisi**: Allah memiliki sifat-sifat yang sempurna, tidak ada yang kurang.

- **Pemahaman**: Setiap sifat Allah adalah mutlak dan tidak bercampur dengan sifat-sifat makhluk.

- **Nas**: 

  - "Dan Dia adalah Maha Pengasih, Maha Penyayang." (Surah Al-Fatihah, 1:3)

- **Hadis**: "Sesungguhnya Allah adalah yang paling baik." (Hadis Hasan, Tirmidzi)

- **Relevansi**: Menghargai sifat-sifat Allah membantu kita menghayati cinta dan kasih sayang-Nya.


14. Adil (Maha Adil)

- **Definisi**: Allah bersifat adil, tidak ada kezaliman dalam tindakan-Nya.

- **Pemahaman**: Segala keputusan Allah adalah berdasarkan keadilan, dan setiap amal baik atau buruk akan dibalas dengan sewajarnya.

- **Nas**: 

  - "Sesungguhnya Allah menyuruh kamu agar menyerahkan amanah kepada yang berhak dan apabila kamu menghukum antara manusia, hendaklah kamu menghukum dengan adil." (Surah An-Nisa, 4:58)

- **Hadis**: "Tiga golongan yang Allah tidak akan lihat pada hari kiamat: orang yang zalim." (Hadis Sahih, Muslim)

- **Relevansi**: Memahami sifat adil Allah mendorong kita untuk berlaku adil dalam kehidupan seharian.


15. Rahmat (Maha Mengasihani)

- **Definisi**: Allah memiliki sifat rahmat yang meliputi segala sesuatu, memberi kasih sayang kepada hamba-Nya.

- **Pemahaman**: Rahmat Allah tidak terbatas, Dia menerima taubat dan memberi rezeki kepada semua makhluk.

- **Nas**: 

  - "Dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu." (Surah Al-A'raf, 7:156)

- **Hadis**: "Allah lebih menyayangi hamba-Nya lebih daripada seorang ibu menyayangi anaknya." (Hadis Sahih, Al-Bukhari)

- **Relevansi**: Kesedaran tentang rahmat Allah memberi harapan kepada kita untuk selalu bertaubat dan memperbaiki diri.


16. Sempurna (Maha Sempurna)

- **Definisi**: Allah tidak memiliki sebarang kelemahan atau kekurangan.

- **Pemahaman**: Setiap sifat Allah adalah sempurna dan tidak ada cacat celanya.

- **Nas**: 

  - "Maha Suci Allah dari segala apa yang mereka katakan." (Surah Al-Anbiya, 21:22)

- **Hadis**: "Allah adalah Maha Sempurna dan tidak ada yang lebih baik daripada-Nya." (Hadis Hasan, Ahmad)

- **Relevansi**: Mengetahui bahawa Allah sempurna membantu kita memahami bahawa segala ketentuan-Nya adalah yang terbaik untuk kita.


17. Kekuatan (Maha Kuat)

- **Definisi**: Allah memiliki kekuatan yang tidak terbatas.

- **Pemahaman**: Tiada yang dapat melawan atau menghalang kekuatan Allah.

- **Nas**: 

  - "Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu." (Surah Al-Baqarah, 2:20)

- **Hadis**: "Allah memiliki kekuatan dan kekuasaan yang tiada bandingnya." (Hadis Hasan, Al-Bukhari)

- **Relevansi**: Memahami kekuatan Allah memberi keyakinan kepada kita untuk tidak takut menghadapi cabaran dalam hidup.


18. Keesaan (Maha Esa)

- **Definisi**: Allah adalah satu, tidak ada Tuhan lain selain Dia.

- **Pemahaman**: Keesaan Allah adalah asas kepada ajaran tauhid dalam Islam.

- **Nas**: 

  - "Allah adalah Tuhan yang Maha Esa, tidak ada Tuhan selain Dia." (Surah Al-Ikhlas, 112:1)

- **Hadis**: "Barang siapa mengucapkan tiada Tuhan selain Allah, dia akan selamat." (Hadis Sahih, Muslim)

- **Relevansi**: Memahami keesaan Allah menguatkan keimanan kita dan menolak segala bentuk syirik.


19. Kebesaran (Maha Agung)

- **Definisi**: Allah adalah Maha Agung dan lebih besar daripada segala sesuatu.

- **Pemahaman**: Kebesaran Allah tidak dapat dibandingkan dengan makhluk-Nya.

- **Nas**: 

  - "Allah lebih besar daripada segala sesuatu." (Surah Al-Baqarah, 2:186)

- **Hadis**: "Aku adalah Yang Maha Agung, dan tiada yang lebih besar daripada-Ku." (Hadis Sahih, Al-Bukhari)

- **Relevansi**: Memahami kebesaran Allah menanamkan rasa tawadhu' (rendah diri) dalam diri kita.


20. Kekuatan (Maha Kuat)

- **Definisi**: Allah memiliki kekuatan yang tiada batas dan tidak ada sesuatu yang mustahil bagi-Nya.

- **Pemahaman**: Kekuasaan Allah meliputi segala sesuatu dan Dia mampu melakukan apa sahaja yang Dia kehendaki.

- **Nas**: 

  - "Dia berkuasa atas segala sesuatu." (Surah Al-Imran, 3:29)

- **Hadis**: "Allah berkuasa atas segala sesuatu dan tiada yang dapat menandingi-Nya." (Hadis Sahih, Muslim)

- **Relevansi**: Memahami kekuatan Allah memberi kita keyakinan untuk bertawakkal kepada-Nya dalam segala hal.


Kesimpulan

Sifat 20 Allah adalah asas kepada pemahaman kita tentang ketuhanan dan keyakinan dalam beribadah. Mengetahui sifat-sifat ini bukan sahaja meningkatkan keimanan tetapi juga memandu kita dalam kehidupan seharian agar sentiasa mendekatkan diri kepada Allah. Dalam setiap situasi, kita perlu ingat bahawa Allah sentiasa ada, mendengar, melihat, dan mengetahui segala sesuatu yang berlaku. 


Moga penjelasan ini bermanfaat dan memberi lebih kefahaman tentang Sifat 20 Allah.

Comments

Popular posts from this blog

Tasawuf

Tasawuf (atau tasawut) merujuk kepada aspek spiritual dalam Islam yang menekankan pembinaan jiwa dan mendekatkan diri kepada Allah melalui cara-cara tertentu. Ini adalah satu cabang dalam agama yang berfokus kepada penghayatan nilai-nilai rohani dan batin. Berikut adalah beberapa poin penting mengenai tasawuf: Definisi Tasawuf - **Tasawuf** berasal dari kata Arab "ṣūf" yang bermaksud "wool". Ini merujuk kepada pakaian yang biasa dipakai oleh para sufi sebagai tanda kesederhanaan dan pengasingan dari dunia. - Dalam konteks yang lebih luas, tasawuf merangkumi ajaran, amalan, dan disiplin yang bertujuan untuk mencapai kedamaian jiwa dan keintiman dengan Allah. Aspek Tasawuf 1. **Muraqabah**: Kesedaran dan pengawasan diri terhadap setiap amal dan niat, serta merasakan kehadiran Allah dalam setiap tindakan. 2. **Zikir**: Mengingati Allah melalui lisan dan hati. Amalan ini membantu menenangkan jiwa dan memperkuat hubungan dengan Tuhan. 3. **Tazkiyah**: Penyucian jiwa dari...

NUKILAN KU

A ssalamualaikum dan salam sejahtera, nukilan ku akan berubah mulai saat ini tiada lagi omongan tentang diri ku, cuma aku cuba membangunkan metafora dan gaya bahasa yang lebih jitu. Hebat kalau berterusan saya boleh menghiasi baris kata bahasa dan bicara selembut sutera china. Indah madah tidak bermakna saya bijak berbicara, mungkin aku akan mencuba menggunakan abjad jawi supaya tamadun melayu itu tidak lenyap di mamah penjajah, walaupun secara am nya dapat di fikirkan secara logik bangsa melayu menggunakan tulisan arab dan mencipta gaya tulisan mereka dengan meniru. Belum bermula lagi bicara Nukilan Kehidupan untuk hari ini, aku suka menulis mungkin kerana terlalu banyak yang aku simpan dalam diri, aku suka bersendiri kerana aku takut dengan Diri (yang dimaksudkan Diri ialah Yang mencipta), aku lemah tapi aku ada Dia, aku kurang selalu Dia cukupkan, Tuhan aku bersyukur kerana Engkau sentiasa disisi, aku berjalan dalam hidup tetapi aku tidak akan sampai kedestinasi itu melainkan aku ...